Bantuan Gempa Padang

Bismillah

Berangkat dari kepedulian untuk menyuarakan ajakan "Mari bantu" kami berusaha menyediakan berita-berita adn artikel terkait peristiwa ini.
Bantuan anda tidak hanya dapat berupa materil, justru keprihatinan anda dan doa anda tidak kalah penting.
InsyaAllah dengan semangat taubat dan tafakkur Indonesia akan lebih tenang dan damai.

Adapun materi yang kami sediakan :
1. Berita dan artikel media menyangkut peristiwa ini
2. Daftar rekening Bank untuk menyalurkan Bantuan
3. berita dan artikel terkait

InsyaAllah semuanya akan kami sediakan. Semoga amal perbuatan ini dipandang baik oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.


Jumat, 02 Oktober 2009

Semangat Bantu Korban Gempa Sumbar "Marak" di Australia

Jumat, 2 Oktober

Brisbane (ANTARA) - Berbagai elemen masyarakat Indonesia di berbagai kota di Australia melakukan aksi pengumpulan bantuan kemanusiaan bagi para korban bencana gempa bumi Sumatra Barat (Sumbar).

Di Sydney misalnya, komunitas Indonesia yang berhimpun dalam "Minang Saiyo" melakukan aksi pengumpulan dana bantuan bencana lewat rekening organisasi itu, demikian koresponden ANTARA melaporkan dari Brisbane, Kamis malam.

Sejauh ini jumlah uang yang sudah terkumpul dari aksi solidaritas komunitas "Minang Saiyo" di Sydney itu sudah mencapai 1.350 dolar Australia. Dana kemanusiaan yang terkumpul diperkirakan akan terus bertambah.

Sebelumnya, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di KBRI Canberra Dr. Aris Junaidi telah mengimbau belasan ribu pelajar dan mahasiswa Indonesia di Australia agar ikut menggalang dana kemanusiaan bagi para korban bencana di Tanah Air, termasuk gempa Sumbar.

"Selain fokus pada kegiatan perkuliahan, mahasiswa kita harus juga peka pada situasi di Tanah Air. Sebagai bentuk rasa simpati, penggalangan dana bagi para korban adalah kegiatan yang sangat simpatik," katanya di sela kunjungan kerjanya bersama dua diplomat dan atase Polri di KBRI Canberra ke Adelaide, Kamis.

Aris Junaidi mengatakan sangat mendukung penggalangan dana kemanusiaan bagi para korban bencana Sumbar yang dilakukan di sela pertemuan dirinya dan ketiga unsur KBRI Canberra dengan sekitar seratus orang mahasiswa dan warga Indonesia di kampus Universitas Flinders, Australia Selatan, Kamis.

Penggalangan dana bantuan bagi para korban gempa bumi berkekuatan 7,6 pada skala Richter yang memorakporandakan kota Padang dan beberapa wilayah lain di Sumbar hari Rabu (30/9) pukul 17.16 WIB itu sepatutnya pula dilakukan komunitas pelajar dan mahasiswa Indonesia lainnya di seluruh Australia.

"Setidaknya ada enam belas ribu orang pelajar dan mahasiswa kita di Australia saat ini," katanya.

Imbauan Adikbud RI di KBRI Canberra Aris Junaidi ini ditanggapi positif pengurus Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland (UQISA).

Kepada ANTARA yang menghubunginya secara terpisah, Presiden UQISA, Cecep Setiawan, mengatakan pihaknya mengapresiasi imbauan Adikbud RI di Canberra itu dengan menggelar aksi penggalangan dana "Dompet Peduli Sumatera".

"Kami mengimbau komunitas mahasiswa Indonesia di UQ agar untuk membantu `dompet peduli` UQISA bagi para korban gempa Sumbar," katanya.

Simpati Australia

Cecep mengatakan pihaknya juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Premier (Kepala Pemerintah) Negara Bagian Queensland Anna Bligh atas keprihatinan dan empatinya yang mendalam kepada para korban bencana alam yang terjadi di Indonesia, Samoa, Filipina dan Vietnam," katanya.

Sebagai wujud dari keprihatinannya itu, Anna Bligh bersama sejumlah menteri dan anggota Parlemen Queensland mengadakan pertemuan dengan para wakil Palang Merah Australia serta komunitas Indonesia, Samoa, Filipina dan Vietnam yang ada di kota Brisbane dan sekitarnya, katanya.

Pada pertemuan yang membahas upaya bantuan bagi para korban bencana, termasuk pembentukan "Premier Disaster Relief Appeal" itu, komunitas Indonesia diwakili enam orang.

Selain Cecep Setiawan, juga hadir Presiden Perhimpunan Masyarakat Indonesia (PIQ), Hendry Baiquni, Andri Setiawan (Perhimpunan Komunitas Muslim Indonesia di Brisbane), Malia Ritaningsih (Aliansi Seni Australia-Indonesia ), Hamid Mawardi (PIQ), dan Taufan Akbar Mawardi (Pemuda Muslim Asia Tenggara di Brisbane).

Sementara itu, dalam perkembangan lain, Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan keluarga korban bencana yang telah menewaskan sedikitnya 364 orang dan melukai sedikitnya 2.177 orang warga Sumbar itu.

"Hati kita tertuju pada Indonesia dan warga Indonesia yang terkena dampak bencana ini," katanya dalam penjelasan persnya kepada media setempat.

Menlu Smith juga menegaskan kesediaan Australia mengulurkan bantuannya kepada Indonesia jika diminta. Gempa dahsyat yang melanda Sumbar itu tidak hanya menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan orang lainnya tetapi juga merusak sedikitnya 2.650 bangunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar